Jilbab Itu Tuntunan Syariat atau Hanya Fashion

Jilbab Itu Tuntunan Syariat atau Hanya Fashion
Jilbab Itu Tuntunan Syariat atau Hanya Fashion

Artikel ini saya buat berdasarkan pesan masuk dari miislamiyah73@gmail.com tentang artikel Kerudung Paris Warna Putih, dimana kerudung seperti itu sudah banyak beredar saat ini. Padahal tujuan memakai kerudung itu sendiri adalah untuk menutupi aurat seorang wanita, terkait tuntunan agama islam yang mewajibkan kaum hawa untuk menutupi auratnya (selain wajah dan telapak tangan, ada juga ulama yang berpendapat selain wajah, tangan dan kaki).

Saat ini perkembangan fashion semakin pesat dengan berbagai jenis, motif dan model, tak terkecuali jilbab. Sering kita jumpai jilbab saat ini dari yang panjangnya sampai lutut atau bahkan hanya sampai leher saja, yang pasti bermacam-macam. Biasanya yang memakai jilbab hanya sampai leher kebanyakan kaum remaja, mahasiswa, bahkan ibu-ibu yang juga ingin tampil trendy. Pada dasarnya jilbab itu dirancang dengan baju yang menutup aurat, yaitu baju yang tidak ketat dan transparan sesuai dengan tuntunan syariat, namun melihat trend jilbab yang beredar sekarang, jilbab disalahgunakan dan bertentangan tuntunan syariat Islam. Para wanita memakai jilbab tapi berpakaian tipis, transparan dan ketat, sehingga mempertontonkan lekuk tubuhnya. Ini menunjukkan bahwa jilbab bagi mereka hanya sebagai trend atau simbol bukan islami.

Dalam islam jilbab bukan hanya selembar kain tanpa makna. Berjilbab hukumnya wajib bagi muslimah yang sudah baligh. Sebagaimana firman Allah SWT:

“Hai nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan perempuan-perempuan orang mukmin, supaya mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuhnya. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal, sehingga mereka tidak diganggu (disakiti) oleh orang jahat. Allah maha pengampun lagi pengasih” (QS: Al-Ahzab ayat 59).

Jilbab yang seharusnya untuk menutup aurat malah jadikan hanya untuk membalut aurat saja, maksudnya berjilbab dengan ketentuan yang mereka buat sendiri tanpa memperhatikan tuntunan syariat, dengan alasan biar modis, cantik dan tidak ketinggalan zaman. Berjilbab merupakan dorongan hati yang paling dalam. Jangan berjilbab karena kondisi, misalnya berjilbab hanya pada waktu kuliah atau sekolah saja, di luar itu tidak berjilbab. Hal seperti itu sama saja melecehkan agama.

Mengingat jilbab gaul atau modis merupakan hal yang membingungkan bagi setiap muslim atau muslimah yang memahami ajaran Islam dengan benar. Ini mengingat, seorang muslimah mengenakan jilbab gaul, dalam benaknya ingin menutup aurat, namun juga ingin tampil modis dan cantik. Sebagian muslimah berkata, ”masih mending memakai jilbab gaul daripada tidak berjilbab sama sekali?!” atau bilang seperti ini, ”ini kan masih belajar untuk menutup aurat.” Memang jilbab gaul selalu dianggap lebih baik dari tidak menutup aurat sama sekali atau juga dianggap sebagai proses belajar untuk menutup aurat.

Sekilas pernyatan tersebut tampak benar, tetapi sungguh keliru, karena setiap muslim diharuskan untuk menjalani setiap perintah syariat secara total bukan setengah-setengah. Dan menutu aurat itu menutup warna aurat, kalau mereka memakai jilbab tapi tidak menutup warna aurat, sama halnya dengan tidak memakai sama sekali. Memakai jilbab gaul tak ubahnya melecehkan syariat Islam dan sebagai bentuk penyaluran selera pribadinya semata. Akan tetapi tidak ada salahnya jika diantara kita para muslimah yang sudah berjilbab secara syar’i untuk senantiasa memberi semangat kepada mereka yang masih tahap belajar menutup aurat, supaya bisa menutup aurat secara sempurna, karena bagaimanapun memakai jilbab gaul lebih baik daripada tidak beljilbab sama sekali. Yang terpenting adalah pendekatan dakwah yang baik dengan menanamkan makna dan hakikat ajaran islam yang secara intensif dan mengena supaya perlahan lahan mereka mau berjilbab secara sempurna.

Sudah mau kriting nih nulisnya lanjut entar lagi dech. Tapi teruskan bacanya ya...
Ketentuan berjilbab atau menutup aurat secara syar’i yaitu yang sesuai dengan tuntunan alquran dan hadits, diantaranya:

Menutup seluruh badan, kecuali yang dikecualikan. Juga untuk pakaian yang lain bukan hanya berfungsi untuk perhiasan semata, sehingga jilbab (kerudung) pun harus menutupi.

  • Tebal, tidak transparan
  • Longgar dan tidak ketat
  • Tidak memakai parfum atau wewangian yang bisa mengundang syahwat
  • Tidak menyerupai pakaian laki-laki
  • Tidak menyerupai pakaian wanita kafir
  • Tidak untuk popularitas

Memakai jilbab atau menutup aurat tidak hanya sebagai simbol keislaman saja, berjilbab merupakan perintah syariat yang wajib dilakukan. Muslimah yang berjilbab akan terlihat santun, terhormat, bermartabat dan tentunya berkepribadian muslim. Oleh karena itu berjilbab harus juga dibarengi dengan akhlak yang baik. Jangan sampai berjilbab tapi prilakunya lebih buruk dari yang tidak berjilbab. Dengan berjilbab yang syar’i berarti kita telah menjaga nama baik agama, dan tentunya akan memperoleh pahala dari Allah sebagai balasan atas ketaatan kita kepada-Nya.
Artikel Terkait

Catatan:

File yang kami bagikan kami simpan di google drive, jika file format word dan excel dialihkan ke aplikasi google doc maka unduh / save as dulu ya. Namun jika kesulitan, silahkan baca cara downloadnya