Tasawuf Malu Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Tasawuf Malu Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Tasawuf Malu Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Tasawuf Malu Dalam Kehidupan Sehari-Hari. Sifat pemalu yang biasanya sangat lekat dengan perempuan membuahkan kekuatan spiritual yang hebat saat bersentuhan dengan penempaan tasawuf. Beberapa sufi perempuan semacam Saidah binti Zaid, Lubabah asy-Syamiyah dan Dzakkarah terkenal dengan “tasawuf malu” dalam menjalani suluk.

Dalam kerangka sufistik mereka, malu kepada Allah, setidaknya diwujudkan dalam tiga hal, yaitu:

  1. malu untuk meminta saat menyadari kelalaian diri dalam menyukuri nikmat Allah;
  2. malu untuk disibukkan oleh selain Allah saat dirinya sudah mengenal Allah; dan
  3. malu dilihat Allah jika melakukan hal-hal yang membuat-Nya tidak suka.

Tiga pengejawantahan religius itu sudah sangat cukup untuk membuat seseorang terus menerus beribadah, bersyukur dan menghindari segala bentuk larangan Allah, baik yang haram maupun yang makruh. Inilah mungkin yang menjadi substansi dalam sabda Rasulullah, “Bila engkau tidak malu, maka lakukanlah apa saja yang engkau mau.” (HR al-Bukhari dari Abu Mas’ud).
Artikel Terkait

Catatan:

File yang kami bagikan kami simpan di google drive, jika file format word dan excel dialihkan ke aplikasi google doc maka unduh / save as dulu ya. Namun jika kesulitan, silahkan baca cara downloadnya