Pentingnya Pelaksanaan Pembelajaran Saintifik PAUD RA TK

Pentingnya Pelaksanaan Pembelajaran Saintifik PAUD RA TK
Pentingnya Pelaksanaan Pembelajaran Saintifik PAUD RA TK

Berdasarkan Kurikulum 2013 Pendidikan AnakUsia Dini (PAUD). Anak seharusnya mampu melakukan percobaan dan penelitian sendiri. Guru, tentu saja, bisa menuntun anak-anak dengan menyediakan BAHAN YANG TEPAT, tetapi yang terpenting agar anak dapat memahami sesuatu, ia harus membangun pengertian itu sendiri, ia harus menemukan sendiri. (Jean Piaget, 1972, p.27)

Kata Kunci Dukungan Pembelajaran Saintifik


  • Belajar melalui Bermain
  • Berpusat pada Anak
  • Ketersediaan Alat Bahan Main/APE dan Setting Lingkungan Main
  • Dukungan Guru

Pendekatan Saintifik (ilmiah). Pendekatan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mendapat pengalaman belajar melalui mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan.

Keterampilan Fasilitasi Guru untuk mendukung "saintifik"


  • Keterampilan Bertanya
  • Keterampilan Mendengar
  • Ketarampilan Menjawab Pertanyaan
  • Keterampilan Memotivasi Anak

a. Mengamati

Kegiatan mengamati adalah kegiatan yang mendorong peserta didik untuk menunjukan keingintahuan, kesungguhan, dan ketelitian ketika mengamati berbagai objek (benda hidup/mati, buku cerita, lingkungan sekitar dan gambar).

Mengamati dilakukan dengan :

  • Melihat (baik langsung maupun dengan alat)
  • Mendengar
  • Meraba, menyentuh dan menekan
  • Menghidu
  • Mengecap

Anak membutuhkan waktu dan kesempatan berinteraksi dengan berbagai alat dan bahan. Semakin optimal indera yang digunakan, semakin banyak informasi yang diterima dan diproses dalam otak anak. Pengulangan diperlukan untuk menguatkan persambungan antar sel otak.

Dukungan Guru Supaya Anak Fokus Mengamati


1. Alat dan Bahan Main


  • Penyediaan objek amatan yang kongkrit dan nyata yang cukup sesuai tema yang dikembangkan.
  • Menyesuaikan sarana dan prasarana PAUD yang mendukung tersediannya media/alat main yang nyata dan kontekstual.
  • Menyiapkan pijakan lingkungan main, dengan ketersediaan APE dan Media main pada setiap ragam main.
  • Interaksi anak dengan berbagai alat dan bahan main butuh waktu yang cukup.

2. Fasilitasi Guru


  • Beri kesempatan anak untuk melakukan mengamati dengan multisensori (a). melihat, (b). mendengar, (c). menghidu, (d). taktil : meraba, menyentuh dan menekan, (e). mengecap).
  • Gunakan kalimat ajakan yang jelas yang dapat mengarahkan dan memotivasi anak untuk fokus mengamati.
  • Lakukan curah gagasan pada setiap pengamatan yang dikakukan anak.
  • Kehadiran guru sebagai fasilitator

b. Menanya

Kegiatan menanya peserta didik diberi kesempatan untuk menanya tentang apa yang sudah dilihat, disimak, dan dibaca dari objek yang konkrit sampai abstrak berkenaan dengan fakta, konsep, dan prosedur.

  • Anak dapat menanya dengan bahasa verbal, gesture dan ekspresi wajah:
  • Anak bertanya, mengarahkan badan atau menunjuk, atau anak memperhatikan terus menerus pada obyek

Stimulasi dengan pertanyaan terbuka (jawaban bebas):


  • Menurutmu, apa yang menyebabkan air ini manis ?
  • Mengapa burung bisa terbang?
Menanya sebagai salah satu proses mencari tahu atau mengkonfirmasi atau mencocokan dari pengetahuan yang sudah dimiliki anak dengan pengetahuan baru yang sedang dipelajarinya.

Dukungan Guru Supaya Anak Fokus Menanya


1. Alat dan Bahan Main


  • Beri kesempatan dan waktu berinteraksi dengan media/alat/bahan main lebih lama.
  • Penekanan muatan materi pada saat anak bermain bereksplorasi dengan semua media/alat/baha main.
  • Pengenalan kegiatan main, alat dan bahan main pada saat pijakan sebelum bermain.

Fasilitasi Guru


  • Kehadiran guru sebagai seorang "fasilitator"
  • Merangsang anak "menanya" dengan bertanya (pertanyaan tertutup maupun terbuka).
  • Gunakan kata tanya sederhana seperti apa, siapa, kapan, dimana,sebutkan, tingkatan selanjutnya dapat menggunakan kata mengapa, bagaimana, pikirkan.
  • Mempersilahkan anak untuk "menanya"
  • Tetap melakukan curah gagasan untuk mempertajam cara berpikir saintifik.

c. Mengumpulkan Informasi

  • Mengumpulkan informasi adalah keterampilan mengumpulkan berbagai informasi dari hasil mengamati dan menanya.
  • Guru perlu mengecek "seberapa banyak" informasi yg diperoleh melalui indera anak

Mengumpulkan informasi adalah suatu proses yang sangat diminati anak, dalam proses ini anak melakukan coba-gagal-coba lagi "trial and error". Anak senang mengulang-ulang kegiatan yang sama tetapi dengan cara bermain yang berbeda.

Dukungan Guru Supaya Anak Fokus Mengumpulkan Informasi


Fasilitas Guru


  • Kehadiran guru sebagai seorang "fasilitator"
  • Tetap melakukan curah gagasan untuk mempertajam cara berpikir saintifik , sehingga anak akan memperoleh informasi dari pendapat temannya.
  • Mengeksplorasi yaitu mengumpulkan data dari benda-benda yang akan dipelajari, misalnya untuk belajar tanaman anak diajak ke kebun.
  • Membaca buku bersama terkait dengan tema dan kegiatan main yang dilakukan.
  • Menghadirkan ahli, profesional yang terkait dengan tema dan kegiatan main.
  • Memutar film terkait dengan tema dan kegiatan main.
  • Bereksplorasi dengan buku dan gambar.

d. Mengasosiasi / Menalar

Kegiatan mengasosiasi merupakan proses dimana anak menghubungkan pengalaman baru dengan pengetahuan lama

Tahap asosiasi dibangun melalui 3 kegiatan utama


  • membandingkan (comparing),
  • mengelompokkan (clasiffiying),
  • pengukuran (measuring using tools)
Kegiatan mengasosiasi/menalar merupakan kegiatan menghubungkan informasi yang baru didapat dengan informasi yang sudah dimiliki sebelumnya sehingga mendapatkan pemahaman yang utuh.
Proses asosiasi merupakan proses lebih lanjut dimana anak mulai menggabungkan pengetahuan yang sudah dimilikinya dengan pengetahuan baru yang didapatkannya.

Dukungan Guru Supaya Anak Fokus Mengasosiasi


  • Kehadiran guru sebagai seorang "fasilitator"
  • Memberikan waktu bermain yang luas kepada anak untuk berksplorasi melalui kegiatan bermain sesuai tema paa kegiatan main.
  • Tetap melakukan curah gagasan untuk mempertajam cara berpikir saintifik ,proses tanya jawab dapat terus berlanjut pada saat anak sedang bermain untuk menguatkan pengelompokan berbagai ide dan menagasosiasikan berbagai peristiwa pada saat main sehingga akan menjadi penggalan memori baru yang diterima anak

e. Mengkomunikasikan

Kegiatan mengkomunikasikan merupakan kegiatan anak untuk menyampaikan hal-hal yang telah dilakukan dalam berbagai bentuk, misal: gambar, hasil karya, cerita, yang disampaikan dalam kelompok Proses mengkomunikasikan adalah proses penguatan pengetahuan terhadap pengetahuan baru yang didapatkan anak.

Mengkomunikasikan tidak hanya disampaikan melalui ucapan, dapat juga disampaikan melalui hasil karya.

Pembiasaan berkomunikasi dan berargumentasi ini juga akan memunculkan karakter positif dalam diri siswa yang antara lain bertanggung jawab, santun, toleran, berani, dan kritis serta etis.

Rambu-rambu Pelaksanaan Pendekatan Saintifik :


  • orang dewasa perlu tahu bagaimana mempersiapkan lingkungan dan memperbolehkan anak untuk berinteraksi dengan lingkungan tersebut,
  • orang dewasa perlu mengenali kecepatan mereka dan menghargai mereka sebagai orang yang dapat mengatur langkah mereka sendiri
  • Proses mengamati, menanya, mengasosiasi dan mengkomunikasikan tidak selalu terjadi secara berurutan
  • Kemampuan pendidik memahami keunikan setiap anak sangat berperan
  • Saintifik lebih ditekankan pada merangsang dan mengaktifkan fungsi indera sehingga kelak menjadi alat kerja efektif dalam hidup
Artikel Terkait

Catatan:

File yang kami bagikan kami simpan di google drive, jika file format word dan excel dialihkan ke aplikasi google doc maka unduh / save as dulu ya. Namun jika kesulitan, silahkan baca cara downloadnya