Definisi Tujuan dan Jenis Model Pembelajaran Sentra Anak Usia Dini

Definisi Tujuan dan Jenis Model Pembelajaran Sentra Anak Usia Dini
Definisi Tujuan dan Jenis Model Pembelajaran Sentra Anak Usia Dini

Model pembelajaran sentra merupakan model pembelajaran yang menitikberatkan sentra bermain pada saat pembelajaran. Sentra bermain merupakan area kegiatan yang dirancang di dalam atau di luar kelas, berisi berbagai kegiatan bermain dengan bahan-bahan yang dibutuhkan dan disusun berdasarkan kemampuan anak serta sesuai dengan tema yang dikembangkan dan dirancang terlebih dahulu.

Sentra memungkinkan anak untuk melakukan manipulasi terhadap berbagi obyek, terlibat dalam role playing saling bercakap-cakap dengan teman-temannya, bereksplorasi, berinteraksi secara fisik, emosional, sosial dan secara kognitif serta kegiatan variatif yang menarik lainnya. Sentra memberikan kesempatan pada anak untuk bermain baik secara individual, kelompok kecil maupun kelompok besar dan bahkan secara klasikal.

Anak diperbolehkan memilih kegiatan yang menarik baginya dan akhirnya akan menjadikan anak sebagai pembelajar yang aktif dan interaktif. Kegiatan bermain dilakukan anak dalam kelompok kecil di sentra atau area yang di dalamnya terdapat berbagai material bermain. Setiap sentra bermain telah disiapkan oleh guru sesuai dengan program pengembangan yang akan diajarkan kepada anak dengan jadwal yang telah ditentukan. Semua kegiatan bermain diarahkan untuk mencapai target yang disesuaikan dengan kemampuan dengan minat anak (child oriented).

Dengan menggunakan sentra bermain aktif, anak akan terlibat secara aktif baik secara fisik maupun mental karena akan mendapatkan berbagai pengalaman belajar dengan melihat, mendengar dan mengerjakan secara langsung atau praktek langsung (learning by doing). Adapun tujuan dari pada pembelajaran sentra dapat disimpulkan sebagai berikut:

  1. Meningkatkan pelayanan pengalaman belajar kepada anak secara lebih mendalam dengan memberikan kebebasan bereksplorasi dalam setiap sentranya.
  2. Dengan adanya sentra melatih anak-anak untuk lebih mandiri karena tidak bergantung pada guru kelasnya saja, tetapi akan lebih diarahkan untuk melakukan kegiatan dengan guru-guru yang lain terutama yang menjadi guru sentra.
  3. Dengan adanya guru sentra, maka guru sentra akan lebih fokus dalam mengembangkan sentra yang menjadi tanggung jawabnya dengan menuangkan segala pengembangan ide kreatifnya.
  4. Proses pembelajaran diharapkan berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan anak bekerja mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke anak.
  5. Dalam konteks itu, anak mengerti apa makna belajar, apa manfaatnya, dalam status apa mereka, dan bagaimana pencapaiannya, mereka sadar bahwa apa yang mereka pelajari akan berguna bagi hidupnya nanti.
  6. Anak dapat memposisikan sebagai diri sendiri yang memerlukan suatu bekal untuk hidupnya nanti, dalam hal ini guru sentra bertugas sebagai pengarah dan pembimbing atau inspirator.

Karakteristik Model Pembelajaran Sentra


Model pembelajaran sentra merupakan model pembelajaran yang mempunyai karakteristik yang tidak dimiliki oleh pembelajaran lainnya. Adapun karakteristiknya dapat dilihat dari beberapa aspek, sebagai berikut:

  1. Ruangan Kelas; Ruangan kelas dapat dimodifikasi menjadi kelas-kelas kecil, yang disebut ruangan vak atau sentra-sentra. Setiap ruangan vak atau sentra terdiri atas satu bidang pengembangan. Ada sentra bahasa, sentra daya pikir, sentra daya cipta, sentra agama (imtaq), sentra seni, sentra kemampuan motorik. Dengan menggunakan kegiatan main yang mencakup tiga jenis main (sensorimotor, peran dan pembangunan). Rasio cukup, ukuran kelompok ideal (maksimal 10 anak), ruang cukup luas (5-7 meter persegi per anak).
  2. Guru; Setiap guru harus mencintai dan menguasai bidang pengembangan masing-masing. Guru harus memberi penjelasan secara umum kepada anak-anak yang mengunjungi sentranya sesuai dengan tema yang dipelajari, memberi pengarahan, mengawasi dan memperhatikan anak-anak ketika menggunakan alat-alat sesuai dengan materi yang dipelajarinya, selanjutnya menanyakan kesulitan yang dialami oleh muridmurid dalam mengerjakan materi tersebut. Selain itu, guru sentra harus menguasai perkembangan setiap anak dalam mengerjakan berbagai tugas sehingga dapat mengikuti tempo dan irama perkembangan setiap anak dalam menguasai bahan-bahan pengajaran atau tugas perkembangannya. Dalam pembelajaran sentra ini, satu guru sentra hanya bertanggung jawab pada 7 sampai 12 anak saja dengan moving class setiap hari dari satu sentra ke sentra lain.
  3. Bermain; Menjadikan kegiatan "bermain" sebagai kegiatan inti, anak belajar melalui permainan mereka.
  4. Pijakan; Ada pijakan-pijakan yang mengantarkan anak maju atau naik sendiri ke tahap perkembangan berikutnya. Ada "circle times" (saat lingkaran)
  5. Intensitas dan densitas; Intensitas adalah sejumlah waktu yang dibutuhkan anak untuk pengalaman tiga jenis main sepanjang hari dan sepanjang tahun. Sedangkan densitas adalah berbagai macam cara setiap jenis main yang disediakan untuk mendukung pengalaman anak.
  6. Bahan dan Tugas; Bahan pengajaran setiap sentra terdiri dari bahan minimal dan bahan tambahan. Bahan minimal yaitu bahan pengajaran yang berisi uraian perkembangan kemampuan minimal yang harus dikuasai setiap anak sesuai tingkat usianya. Bahan ini harus dikuasai anak dan merupakan target kemampuan minimal dalam mempelajari setiap sentra tertentu.
  7. Anak dan Tugasnya; Setiap anak akan mendapat tugas dan penjelasan secara klasikal. Masing-masing anak dapat memilih sentra yang akan diikutinya. Ia bebas menentukan waktu dan alat-alat untuk menyelesaikan tugasnya. Setiap anak tidak boleh mengerjakan tugas lain sebelum tugas yang dikerjakannya selesai. Untuk mengembangkan sosiobilitas, anak boleh mengerjakan tugas tertentu bersama-sama. Dengan cara ini, anak akan mempunyai kesempatan bersosialisasi, bekerja sama, tolong menolong satu dengan lainnya.
  8. Evaluasi Kemajuan Perkembangan Anak; Pencatatan kegiatan belajar anak dilakukan setiap pertemuan dengan cara mencatat perkembangan kemampuan anak dalam hal motorik kasar, halus, berbahasa, sosial dan aspek-aspek lainnya. Pencatatan kegiatan main anak dilakukan oleh guru (pendidik).

Selain mencatat kemajuan belajar anak, guru juga dapat menggunakan lembaran check list perkembangan anak, dilihat dari hasil kerja anak-anak, karena itu, semua hasil karya anak dijadikan sebagai bahan evaluasi dan laporan perkembangan belajar anak kepada orang tua masing-masing.

Macam-macam Sentra dalam Model Pembelajaran Sentra


Pada model pembelajaran sentra ada beberapa macam sentra. Pemilihan sentra yang akan dikembangkan sangat disesuaikan dengan berbagai multi kecerdasan yang akan dikembangkan antara lain :

a. Sentra Imtaq (Keimanan dan Ketaqwaan)


Pada sentra ini berisi berbagai kegiatan untuk menanamkan nilai-nilai agama, keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sentra ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan beragama pada anak sejak dini dan membentuk pribadi yang cerdas berperilaku sesuai dengan norma-norma agama. Kegiatan yang dilakukan merupakan kegiatan yang sederhana dan menyenangkan bagi anak mengingat bahwa pengenalan dan pemahaman terhadap agama merupakan suatu konsep yang abstrak, perlu diterjemahkan menjadi aktivitas yang konkret bagi anak. Bahan-bahan yang disiapkan adalah berbagai bangunan ibadah berbentuk mini, alat-alat beribadah dan kitab berbagai agama, buku-buku cerita, gambar-gambar dan alat permainanlain yang bernuansa agama.

Dalam sentra ini anak melakukan kegiatan bermain untuk mengenal agama Islam seperti; rukun Islam (syahadat, shalat, puasa, zakat, haji), rukun iman/akidah (iman kepada Allah, malaikat, nabi dan rasul, kitab Allah, hari akhir), al-Qur’an (mengaji) dan akhlak (mengucapkan kalimat thayyibah, akhlakul karimah, salam, dan lain-lain)

b. Sentra Bahan Alam


Sentra bahan alam memiliki tujuan untuk memberikan pengalaman pada anak untuk bereksplorasi dengan berbagai materi. Di sentra ini, anak bermain sambil belajar untuk dapat menunjukkan kemampuan menunjukkan, mengenali, membandingkan, menghubungkan dan membedakan. Dengan bereksplorasi dan bereksperimen anak akan memiliki ide dan kepekaan terhadap pengetahuan dan alam sekitar sehingga tumbuh motivasi dan kepercayaan diri dalam belajar.

c. Sentra Seni


Sentra seni memiliki fokus memberikan kesempatan pada anak untuk mengembangkan berbagai keterampilannya., terutama keterampilan tangan dengan menggunakan berbagai bahan dan alat, seperti: melipat, menggunting, mewarnai, membuat prakarya, melukis dan membuat prakarya dengan menggunakan adonan. Di sentra ini, anak bermain sambil belajar mengasah rasa keindahan, membangun kemandirian, kerja sama, tanggung jawab, bersosialisasi, melatih koordinasi mata, tangan, kaki dan pikiran.

d. Sentra Bermain Peran Sesungguhnya (Macro Play)


Sentra bermain peran makro mendukung sepenuhnya pada perkembangan bahasa dan interaksi sosial. Bermain peran makro adalah bermain peran yang seakan-akan anak bermain sesuai dengan yang
sesungguhnya.

e. Sentra bermain peran (micro play)


Sentra bermain peran mikro (micro play) sama dengan bermain peran makro, tetapi pada mikro anak menggunakan miniatur dari kehidupan sosial manusia, misalnya anak menggunakan rumah Barbie dan boneka untuk bermain.

f. Sentra balok


Sentra balok membantu perkembangan anak dalam keterampilan berkonstruksi. Sentra ini terutama untuk mengembangkan kemampuan visual spasial dan matematika anak usia dini.

g. Sentra Persiapan


Sentra persiapan berfokus untuk memberikan kesempatan pada anak mengembangkan kemampuan matematika, pra menulis dan pra membaca, dengan kegiatan antara lain: mengurutkan, mengklasifikasikan, dan mengelompokkan berbagai aktivitas lainnya yang mendukung
perkembangan kognitif anak.
Artikel Terkait

Catatan:

File yang kami bagikan kami simpan di google drive, jika file format word dan excel dialihkan ke aplikasi google doc maka unduh / save as dulu ya. Namun jika kesulitan, silahkan baca cara downloadnya