Panduan Penilaian Portofolio Kurikulum 2013 Terbaru

Panduan Penilaian Portofolio Kurikulum 2013 Terbaru
Panduan Penilaian Portofolio Kurikulum 2013 Terbaru

Penilaian portofolio merupakan pendekatan yang relatif baru dan belum banyak digunakan di dunia pendidikan di Indonesia. Di beberapa negara, portofolio telah digunakan dalam dunia pendidikan secara luas, baik untuk penilaian di kelas, daerah, maupun untuk penilaian secara nasional dengan tujuan standarisasi.

Pada era ini penguasaan soft skills dan hard skills sama pentingnya. Siswa perlu dilatih supaya mereka kompeten secara akademis tetapi juga supaya mereka mempunyai karakter yang berkualitas. Penilaian portofolio yang digunakan di kelas merupakan satu alternatif untuk meningkatkan kompetensi siswa secara menyeluruh.

Penggunaan portofolio secara tepat tidak saja meningkatkan kompetensi spesifik pada bidang studi tertentu tetapi juga kompetensi yang bersifat umum yang diperlukan dalam kehidupan seperti berpikir kritis, berpikir reflektif, memahami kelebihan dan kelemahan diri, menemukan strategi untuk meningkatkan kompetensi, gigih, dan menjadi pembelajar yang mandiri.

Bentuk portofolio termasuk isi dan siapa yang menentukan isi portofolio ditentukan oleh tujuan portofolio. Oleh karena itu guru perlu menentukan apa tujuan dari portofolio yang disusun: apakah untuk memantau proses (formatif) atau menilai capaian hasil belajar (sumatif) ataukah gabungan keduanya?

Apabila tujuan portofolio untuk memantau proses dan terutama untuk mendorong siswa melakukan refleksi, maka portofolio kerja merupakan portofolio yang sesuai. Apabila portofolio untuk memantau perkembangan sekaligus menilai capaian hasil belajar siswa, maka portofolio dokumentasi merupakan pilihan yang sesuai. Apabila tujuan hanya untuk menilai hasil akhir terbaik siswa maka portofolio pilihan merupakan portofolio yang sesuai.

Untuk mencapai tujuan, isi portofolio hendaknya relevan dengan tujuan penilaian dan mencerminkan kompetensi yang dinilai. Untuk itu guru perlu mempertimbangkan beberapa hal:

  • Jenis bukti atau bahan apa yang dimasukkan? Apakah penilaian diri (self assessment), hasil penyelesaian soal bentuk terbuka, karya tulis, hasil kerja dalam bentuk audio, dalam video, akan digunakan sebagai bagian penilaian portofolio? Apakah hasil kerja kelompok juga dapat dimasukkan?
  • Seberapa banyak bukti yang dimasukkan? Apakah sebagian besar hasil kerja siswa atau hanya beberapa saja?

Siapa yang memilih isi portofolio? Apakah guru atau siswa atau keduanya bersamasama? Untuk tujuan mendorong berkembangnya kemampuan melakukan penilaian diri dan refleksi, memberi kesempatan siswa untuk memilih merupakan langkah yang tepat.

Guru kemudian dapat memberi masukan melalui proses diskusi. Melalui proses diskusi tersebut dapat dicapai kesepakatan bersama tentang bukti atau bahan yang perlu dikumpulkan, cara mengumpulkan, kriteria penilaian dan bobot penilaian bila diperlukan untuk masing-masing hasil kerja siswa tersebut.

Hal ini penting supaya siswa mempunyai kesempatan untuk menyatakan kesulitan atau masalah yang mungkin mereka hadapi ketika mengumpulkan bahan-bahan tersebut. Namun yang lebih penting dari itu, proses pengambilan keputusan dengan diskusi semacam ini dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab pada diri siswa untuk bekerja sesuai dengan yang diharapkan.

Hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah bagaimana bentuk portofolio dan bagaimana pengelolaannya. Apakah isi portofolio disimpan dalam suatu folder di lemari kelas atau disimpan oleh siswa; atau dalam bentuk digital (e-portfolio)? Juga perlu dipertimbangkan siapa yang mempunyai akses terhadap portofolio tersebut?

Untuk dapat memberi informasi yang bermanfaat, penilaian yang dilakukan terhadap portofolio siswa perlu disesuaikan dengan tujuan atau bentuk portofolio. Untuk portofolio kerja yang bertujuan formatif atau diagnostik, penilaian yang dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai perkembangan siswa. Untuk keperluan ini penilaian diri, refleksi diri siswa penting, demikian pula diskusi guru dan siswa membahas kemajuan siswa. Penilaian yang dilakukan guru lebih kepada untuk dapat memberi masukan kepada siswa untuk mencapai tujuan atau penguasaan kompetensi.

Sementara untuk tujuan sumatif terutama high stakes misalnya hasil sertifikasi, seleksi, penilaian dilakukan untuk memperoleh informasi yang valid mengenai capaian siswa, objektivitas hasil menjadi hal yang penting. Oleh karena itu kriteria penilaian atau cara penilaian perlu dijabarkan secara spesifik sehingga siswa paham apa yang ditutut dan penilaian dapat dilakukan secara konsisten.

Penilaian hasil belajar siswa dapat menggunakan berbagai cara, portofolio hanya merupakan salah satu alat penilaian. Sebagai suatu alat, portofolio mempunyai kelebihan dan kelemahan. Oleh karena itu penting bari guru memahami karakteristik setiap bentuk penilaian dan memilih instrumen yang sesuai kebutuhan sehingga dapat diperoleh manfaat optimal dari suatu alat.

Keunggulan portofolio yang paling menonjol adalah memberi kesempatan yang luas kepada siswa untuk melakukan penilaian diri, refleksi dan bertanggung jawab terhadap proses dan kemajuan belajarnya. Portofolio mendorong siswa untuk memahami kekuatan dan kelemahannya dan memikirkan strategi untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Dengan demikian portofolio merupakan alat yang dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan kognitif dan non-kognitif.

Manfaat tersebut akan optimal bila disertai umpan balik dari guru. Untuk ini perhatian guru terhadap perkembangan tiap siswa diperlukan karena umpan balik akan efektif bila sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan siswa. Hal ini merupakan salah satu tantangan dalam menggunakan portofolio.

1. Penilaian Portofolio Kerja


Portofolio kerja mempunyai fungsi formatif dan diagnostik. Untuk siswa portofolio kerja sebagai bahan refleksi siswa; untuk guru sebagai masukan guru untuk membantu siswa mengidentifikasi kelemahan, kelebihan, dan merancang strategi untuk membantu siswa mencapai kompetensi yang diharapkan.

Keberhasilan portofolio kerja bergantung pada kemampuan untuk merefleksikan dan mendokumentasikan kemajuan dalam proses belajar mengajar baik dari sudut pandang siswa maupun sudut pandang guru. Portofolio kerja harus memungkinkan siswa untuk melakukan “refleksi diri”, yaitu siswa mampu belajar tentang diri mereka sendiri sebagai pemikir, dan mengembangkan kemampuannya dalam hal-hal khusus.

Portofolio kerja memungkinkan siswa untuk melihat dan mengevaluasi langsung perkembangan yang terjadi pada siswa, dan juga untuk melihat keefektifan proses belajar mengajar yang ia lakukan. Portofolio kerja yang baik akan menunjukkan pencapaian program pengajaran yang optimum selain juga dapat merupakan masukan bagi guru.

Portofolio kerja merupakan hal yang utama dalam kurikulum dan merupakan alat untuk penilaian formatif. Kerjasama yang efektif antara guru dan siswa merupakan sesuatu yang sangat penting dalam portofolio kerja. Guru harus meyakinkan siswa bahwa apa yang dilakukan siswa harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan, sehingga perkembangan siswa dapat dipantau dari waktu ke waktu. Hal yang paling penting adalah untuk menemukan sesuatu yang seimbang antara siswa dan guru untuk mengontrol isi portofolio.

2. Penilaian Portofolio Dokumentasi


Portofolio dokumentasi tidak hanya berisi produk hasil kerja siswa, tetapi juga memuat informasi mengenai proses dalam menghasilkan produk tersebut. Portofolio dokumentasi untuk menulis bahasa Inggris misalnya, berisi hasil akhir tulisan siswa dan juga draf serta komentar siswa dalam proses menghasilkan tulisan tersebut. Draf dan komentar pilihan siswa untuk memberikan bukti proses yang dilalui siswa dalam menghasilkan karya tersebut. Dengan ini, guru dapat menilai seberapa baik siswa dalam merencanakan, menulis, dan melakukan refleksi.

Portofolio dokumentasi dapat berfungsi sebagai penilaian sumatif sekaligus formatif. Berfungsi sebagai sumatif dalam arti menunjukkan hasil atau capaian siswa pada suatu mata pelajaran atau kompetensi tertentu. Berfungsi sebagai formatif dalam arti hasil penilaian portofolio dokumentasi yang memberi informasi mengenai capaian siswa digunakan oleh guru untuk membantu siswa mencapai kompetensi yang diharapkan.

Sebagai contoh portofolio dokumentasi seorang siswa pada Matematika, yang menunjukkan kekuatan siswa, misalnya dalam menghitung dan juga kelemahan siswa misalnya pada penyelesaian masalah Matematika dalam bentuk cerita, dapat ditindaklanjuti dengan strategi pembelajaran yang sesuai untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.

Kegunaan portofolio dokumentasi sebagai sumber bukti capaian siswa pada suatu mata pelajaran tergantung pada sejauh mana isi portofolio merepresentasikan ketercapaian tujuan pembelajaran, dan sejauh mana isi portofolio menunjukkan kekuatan dan kelemahan siswa pada mata pelajaran tersebut.

Portofolio dokumentasi berisi bukti hasil kerja siswa dengan berbagai metode asesmen. Portofolio tersebut dapat terdiri dari hasil tes tertulis, hasil penilaian praktik, dan tugas projek. Untuk menilai isi portofolio yang beragam ini kriteria yang digunakan juga dapat berbeda-beda. Sebagai contoh untuk portofolio musik misalnya terdiri dari hasil karya berupa komposisi ciptaan siswa dan sejumlah bukti performa siswa selama satu semester misal tulisan berupa kritik terhadap suatu karya, tes tertulis, penugasan lain.

Untuk menilai komposisi ciptaan siswa, kriteria penilaian yang digunakan misalnya keaslian, kelengkapan komposisi, dan ketepatan notasi dalam komposisi. Namun untuk bukti performa siswa yang lain digunakan kriteria yang lain. Contoh lain untuk mata pelajaran bahasa Indonesia, portofolio mungkin terdiri dari hasil tes tertulis, tulisan siswa dan video presentasi siswa. Kriteria penilaian berbeda perlu disiapkan untuk jenis karya berbeda.

Download Panduan Penilaian Portofolio Kurikulum 2013 Terbaru


Selengkapnya bisa anda download pada link berikut ini:
Download

3. Penilaian Portofolio Pilihan


Portofolio pilihan (showcase fortfolio) digunakan untuk menunjukkan hasil terbaik yang dihasilkan oleh siswa pada suatu mata pelajaran atau kompetensi tertentu. Tidak seperti portofolio dokumentasi yang memuat bukti proses dalam menghasilkan produk, portofolio pilihan hanya berisi produk yang telah selesai. Portofolio pilihan tidak memuat bukti proses pekerjaan, perbaikan, dan penyempurnaan produk.

Portofolio pilihan dirancang untuk menilai hasil kerja siswa yang terbaik dalam kompetensi tertentu. Kebermanfaatan portofolio pilihan untuk tujuan penilaian sumatif tergantung kepada dua hal: 1) relevansi isi portofolio dengan kompetensi yang diukur; 2) keaslian produk atau hasil kerja siswa.
Artikel Terkait

Catatan:

File yang kami bagikan kami simpan di google drive, jika file format word dan excel dialihkan ke aplikasi google doc maka unduh / save as dulu ya. Namun jika kesulitan, silahkan baca cara downloadnya