NomIfrod.com - Seperti kita ketahui bersama bahwa saat ini kementerian pendidikan merilis kurikulum baru yaitu kurikulum merdeka yang diberlakukan secara bertahap. Yang namanya kurikulum baru, tentu saja menuai banyak pertanyaan dari pihak-pihak terkait karena terkesan merombak apa yang sudah tertuang di kurikulum 2013 yang lalu.
Karena itulah, kementerian pendidikan menampung berbagai pertanyaan untuk kemudian dijelaskan secara singkat dalam bentuk file PDF. Berhubung pertanyaannya lebih dari 100, jadi postingan ini saya bagi menjadi beberapa bagian.
Silahkan simak penjelasan singkat tentang kurikulum merdeka berikut ini:
- Apa peran mata pelajaran Projek Kreatif dan Kewirausahaan?
- Apa yang berubah dari kurikulum sebelumnya untuk Kurikulum Merdeka di bagian pendidikan khusus?
- Apakah pendidikan khusus juga menggunakan Capaian Pembelajaran (CP) yang sama dengan pendidikan reguler?
- Bagaimana penyediaan buku untuk peserta didik berkebutuhan khusus?
- Apakah untuk peserta didik di SLB juga harus menerapkan projek penguatan profil pelajar Pancasila?
- Mengapa mata pelajaran keterampilan pada peserta didik berkebutuhan khusus memiliki porsi paling besar di antara mata pelajaran lainnya?
- Apakah mata pelajaran TIK juga diajarkan di SLB?
- Mengapa di Kurikulum Merdeka peserta didik berkebutuhan khusus di kelas VIII hanya boleh memilih 1 jenis keterampilan?
- Bagaimana penyusunan alur tujuan pembelajaran (ATP) di SLB?
- Bagaimana pengembangan modul ajar di SLB?
- Apa yang dimaksud dengan profil pelajar Pancasila?
- Apakah profil pelajar Pancasila hanya berlaku untuk Kurikulum Merdeka atau berlaku juga pada satuan pendidikan yang menerapkan Kurikulum 2013?
- Bagaimana menerapkan profil pelajar Pancasila pada Kurikulum 2013?
- Mengapa pembelajaran melalui projek disebut sebagai "penguatan profil pelajar Pancasila"?
- Apa itu projek penguatan profil pelajar Pancasila?
- Apa saja perubahan yang timbul dengan adanya projek penguatan profil pelajar Pancasila?
- Apa yang dimaksud dengan dimensi profil pelajar Pancasila?
- Bagaimana implementasi projek profil pelajar Pancasila di satuan pendidikan?
- Apa fungsi profil pelajar Pancasila?
- Apa pengaruh profil pelajar Pancasila ke pembelajaran di kelas?
- Apakah perbedaan profil pelajar Pancasila dengan nilai-nilai dalam Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)?
- Jika projek penguatan profil pelajar Pancasila berjalan, bagaimana dengan program PPK yang sudah berjalan?
- Di manakah nasionalisme dalam profil pelajar Pancasila?
- Jika profil pelajar Pancasila masuk sebagai Renstra Kemendikbudristek, bagaimana pelaksanaannya di satuan pendidikan?
- Bagaimana mengukur ketercapaian profil pelajar Pancasila?
- Apakah projek penguatan profil pelajar Pancasila diampu oleh guru yang sama dengan guru mata pelajaran?
- Sejumlah 20-30 persen jam pelajaran dari setiap maple dialokasikan untuk projek penguatan profil pelajar Pancasila. Apakah projek tersebut akan diimplementasikan per mapel atau terintegrasi antarmapel?
- Bagaimana bentuk pelaporan hasil projek?
- Apakah bentuk laporan hasil belajar projek profil pelajar Pancasila per mata pelajaran?
- Bagaimana jika peserta didik memilih tema projek penguatan profil pelajar Pancasila yang belum mereka pelajari dalam mata pelajaran (intrakurikuler)?
- Apakah projek penguatan profil pelajar Pancasila hanya menggunakan pembelajaran berbasis projek?
- Apakah satuan pendidikan yang menggunakan Kurikulum 2013 bisa melakukan projek penguatan profil pelajar Pancasila?
Apa peran mata pelajaran Projek Kreatif dan Kewirausahaan?
Mata pelajaran Projek Kreatif dan Kewirausahaan merupakan wahana pembelajaran bagi peserta didik melalui pendekatan pembelajaran berbasis projek untuk mengaktualisasikan dan mengekspresikan kompetensi yang dikuasai pada kegiatan pembuatan produk/pekerjaan layanan jasa secara kreatif dan bernilai ekonomis.
Apa yang berubah dari kurikulum sebelumnya untuk Kurikulum Merdeka di bagian pendidikan khusus?
- Penggunaan Capaian Pembelajaran (CP) yang setara dengan KI KD pada Kurikulum 2013.
- Untuk peserta didik berkebutuhan khusus dengan hambatan intelektual mengacu pada fase yang didasarkan pada usia mental. Untuk peserta didik berkebutuhan khusus tanpa hambatan intelektual dapat mengacu pada fase yang sama dengan peserta didik di pendidikan umum.
- Pada Kurikulum 2013, KI KD disusun untuk perketunaan, untuk Kurikulum Merdeka hanya menggunakan 1 CP untuk semua ketunaan.
Apakah pendidikan khusus juga menggunakan Capaian Pembelajaran (CP) yang sama dengan pendidikan reguler?
Capaian Pembelajaran (CP) pendidikan khusus disusun berdasarkan CP reguler yang telah dimodifikasi dan disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan ABK. CP ini bersifat fleksibel karena dibuat secara global dan dapat diterapkan untuk semua ketunaan dengan patokan kondisi anak berhambatan intelektual.
Untuk peserta didik yang tidak memiliki hambatan intelektual, dapat tetap menggunakan CP yang sama dengan satuan pendidikan reguler.
Bagaimana penyediaan buku untuk peserta didik berkebutuhan khusus?
Pada dasarnya, peserta didik berkebutuhan khusus dapat menggunakan berbagai sumber belajar yang relevan termasuk buku. Untuk saat ini, Pemerintah telah menyediakan buku panduan guru yang terdiri atas panduan pelaksanaan pendidikan inklusif, panduan pelaksanaan program pembelajaran individual (PPI), panduan asesmen, dan pembelajaran pendidikan khusus.
Apakah untuk peserta didik di SLB juga harus menerapkan projek penguatan profil pelajar Pancasila?
Peserta didik berkebutuhan khusus menerapkan projek penguatan profil pelajar Pancasila dengan mengusung tema yang tidak berbeda dengan satuan pendidikan reguler, hanya saja kedalaman materi dan aktivitas disesuaikan dengan karakteritik dan kebutuhan peserta didik.
Mengapa mata pelajaran keterampilan pada peserta didik berkebutuhan khusus memiliki porsi paling besar di antara mata pelajaran lainnya?
Mata pelajaran keterampilan untuk peserta didik berkebutuhan khusus memiliki porsi yang paling besar dibandingkan maple lainnya. Hal ini dikarenakan projeksi pendidikannya adalah kemandirian, sehingga peserta didik disiapkan untuk menjadi lulusan siap kerja dan mampu berwirausaha.
Capaian Pembelajaran (CP) mata pelajaran keterampilan tersebut didasarkan pada SK3PD (standar kompetensi kerja khusus bagi penyandang disabilitas) yang setara dengan SKKNI.
Apakah mata pelajaran TIK juga diajarkan di SLB?
Mata pelajaran TIK termasuk ke dalam rumpun/kelompok mata pelajaran keterampilan.
Mengapa di Kurikulum Merdeka peserta didik berkebutuhan khusus di kelas VIII hanya boleh memilih 1 jenis keterampilan?
Berbeda dengan kurikulum sebelumnya yang dapat memilih minimal 2 jenis keterampilan, pemilihan 1 jenis keterampilan dimaksudkan agar peserta didik lebih fokus mendalami 1 keterampilan secara utuh sehingga menjadi lulusan yang siap kerja. Sedangkan saat di kelas VII, peserta didik masih dapat memilih minimal 2 jenis keterampilan dari 20 jenis keterampilan yang ada.
Bagaimana penyusunan alur tujuan pembelajaran (ATP) di SLB?
Prinsip penyusunan alur tujuan pembelajaran (ATP) di SLB sama dengan satuan pendidikan reguler, yang membedakan adalah ATP untuk anak dengan hambatan intelektual. ATP yang diturunkan dari Capaian Pembelajaran (CP) pendidikan khusus berlaku sama untuk semua ketunaan.
Dengan demikian, tujuan pembelajaran yang disusun berlaku sama dengan pembeda pada pendekatan yang disesuaikan dengan masing-masing karakteristik ketunaan.
Bagaimana pengembangan modul ajar di SLB?
Satuan pendidikan dapat memilih pendekatan tematik maupun mata pelajaran dalam pengembangannya. Selain itu, satuan pendidikan dapat memilih tema-tema yang kontekstual.
Apa yang dimaksud dengan profil pelajar Pancasila?
Profil pelajar Pancasila adalah profil lulusan yang bertujuan untuk menunjukkan karakter dan kompetensi yang diharapkan diraih dan menguatkan nilai-nilai luhur Pancasila peserta didik dan para pemangku kepentingan.
Apakah profil pelajar Pancasila hanya berlaku untuk Kurikulum Merdeka atau berlaku juga pada satuan pendidikan yang menerapkan Kurikulum 2013?
Profil pelajar Pancasila tidak hanya berlaku untuk satuan pendidikan yang menggunakan Kurikulum Merdeka saja, namun berlaku juga untuk satuan pendidikan yang menerapkan Kurikulum 2013.
Bagaimana menerapkan profil pelajar Pancasila pada Kurikulum 2013?
Dalam penyusunannya, profil pelajar Pancasila sudah memetakan/merujuk Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) sehingga dalam implementasinya dapat diselaraskan. Dengan penyesuaian sesuai dengan kemampuan satuan pendidikan, satuan pendidikan yang menggunakan Kurikulum 2013 boleh menerapkan pembelajaran berbasis projek untuk penguatan profil pelajar Pancasila seperti yang dilakukan oleh Sekolah Penggerak atau SMK PK.
Mengapa pembelajaran melalui projek disebut sebagai "penguatan profil pelajar Pancasila"?
Di satuan pendidikan, profil pelajar Pancasila perlu dikembangkan melalui berbagai strategi yang saling melengkapi dan menguatkan, yaitu budaya satuan pendidikan, kegiatan pembelajaran, dan kegiatan kokurikuler berupa pembelajaran melalui projek.
Dengan demikian, projek ini bukan satu-satunya metode melainkan penguatan upaya mengembangkan profil pelajar Pancasila.
Apa itu projek penguatan profil pelajar Pancasila?
Projek penguatan profil pelajar Pancasila adalah sebuah pendekatan pembelajaran melalui projek dengan sasaran utama mencapai dimensi profil pelajar Pancasila. Peserta didik akan belajar menelaah tema-tema tertentu yang menjadi prioritas setiap tahunnya.
Apa saja perubahan yang timbul dengan adanya projek penguatan profil pelajar Pancasila?
Dengan adanya projek penguatan profil pelajar Pancasila, maka satuan pendidikan perlu mengalokasikan waktu agar guru bisa bekerja secara kolaboratif. Kolaborasi akan menjadi kunci sukses/tidaknya sebuah projek. Dalam pelaksanaan projek, guruguru harus berkolaborasi secara lintas ilmu untuk merencanakan, memfasilitasi, dan menjalankan asesmen.
Pada satuan PAUD, projek penguatan profil pelajar Pancasila memiliki tema-tema yang ditentukan pemerintah. Tema-tema ini dapat dikembangkan oleh satuan pendidikan. Pada setiap tahunnya, satuan pendidikan melaksanakan dua tema projek sehingga hal ini perlu masuk dalam pengorganisasian pembelajaran dalam kurikulum operasional satuan pendidikan.
Apa yang dimaksud dengan dimensi profil pelajar Pancasila?
Dimensi profil pelajar Pancasila adalah karakter dan kompetensi fondasi yang perlu dikembangkan satuan pendidikan untuk peserta didik.
Dimensi-dimensi profil pelajar Pancasila adalah
- beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia,
- berkebinekaan global,
- bergotong-royong,
- mandiri,
- bernalar kritis, dan
- kreatif.
Bagaimana implementasi projek profil pelajar Pancasila di satuan pendidikan?
Projek penguatan profil pelajar Pancasila akan dijalankan terpisah dari mata pelajaran, namun mengambil sebagian waktu dari keseluruhan pembelajaran di satuan pendidikan. Pada satuan PAUD, pelaksanaan projek profil pelajar Pancasila terintegrasi dengan kegiatan bermain-belajar harian dan dilakukan sekurangkurangnya pada perayaan hari besar dan perayaan tradisi lokal.
Apa fungsi profil pelajar Pancasila?
Profil pelajar Pancasila berguna sebagai kompas bagi pendidik dan pelajar Indonesia. Profil pelajar Pancasila menjabarkan tujuan pendidikan nasional secara lebih rinci terkait cita-cita, visi misi, dan tujuan pendidikan ke peserta didik dan seluruh komponen satuan pendidikan. Profil pelajar Pancasila memberikan gambaran yang ingin dituju mengenai karakter dan kemampuan pelajar Indonesia.
Segala pembelajaran, program, dan kegiatan di satuan pendidikan bertujuan akhir ke profil pelajar Pancasila, sehingga pendidik dan pelajar mengetahui apa harapan negara terhadap hasil pendidikan dan berusaha mewujudkannya bersama.
Apa pengaruh profil pelajar Pancasila ke pembelajaran di kelas?
Setiap mata pelajaran, program, dan kegiatan di satuan pendidikan diharapkan mendukung ketercapaian profil pelajar Pancasila dengan memasukkannya dalam pembelajaran. Profil pelajar Pancasila juga akan diperkuat dengan pembelajaran berbasis projek dengan tema yang mendukung perkembangan kompetensi dan karakter yang dituju.
Pengaruh langsung dari profil pelajar Pancasila: adanya projek penguatan profil pelajar Pancasila sejak jenjang PAUD sampai dengan SMA/SMK, dan di SLB.
Pengaruh tidak langsung kepada satuan pendidikan adalah adanya Asesmen Nasional, khususnya survei lingkungan belajar dan survei karakter merupakan metode untuk memantau lingkungan belajar yang sesuai dengan profil pelajar Pancasila.
Apakah perbedaan profil pelajar Pancasila dengan nilai-nilai dalam Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)?
PPK adalah gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olahraga.
Pentingnya pendidikan karakter ditunjukkan dan dikuatkan dalam profil pelajar Pancasila dengan menjadikannya sebagai arah karakter yang dituju dalam pendidikan Indonesia.
Jika projek penguatan profil pelajar Pancasila berjalan, bagaimana dengan program PPK yang sudah berjalan?
PPK tetap dapat berjalan sesuai kebutuhan dan pembiasaan di satuan pendidikan masing-masing yang terintegrasi dengan projek penguatan profil pelajar Pancasila. Projek penguatan profil pelajar Pancasila dan program PPK adalah usaha dan amanat kebijakan dari UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam mengembangkan peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Pasal 3).
Di manakah nasionalisme dalam profil pelajar Pancasila?
Nasionalisme terbangun dari perwujudan dimensi-dimensi profil pelajar Pancasila. Nasionalisme merupakan buah dari perkembangan dimensi beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia (yaitu akhlak bernegara), dimensi bergotong royong, juga dimensi berkebinekaan global.
Jika profil pelajar Pancasila masuk sebagai Renstra Kemendikbudristek, bagaimana pelaksanaannya di satuan pendidikan?
Implementasi profil pelajar Pancasila dilakukan dengan melaksanakan kegiatan (pembelajaran, program, projek, dsb.) yang tujuannya adalah ketercapaian profil pelajar Pancasila. Kepala satuan pendidikan, guru, tenaga kependidikan, dan pelaku pendidikan lainnya juga diharapkan untuk memiliki profil ini, dengan kerja sama antara satuan pendidikan, orang tua, dan masyarakat, serta didukung oleh para pemangku kepentingan dan pemangku kebijakan.
Bagaimana mengukur ketercapaian profil pelajar Pancasila?
Projek profil pelajar Pancasila memiliki rapor tersendiri yang akan membantu rekam jejak ketercapaian profil pelajar Pancasila. Pada satuan PAUD sendiri tidak ada rapor khusus untuk projek profil pelajar Pancasila. Rapor projek profil terintegrasi dengan laporan perkembangan CP dan diharapkan muncul di portofolio anak.
Profil pelajar Pancasila merupakan tujuan akhir dari hasil pendidikan, sehingga satuan pendidikan juga seyogyanya tidak terburu-buru dalam mengukur ketercapaian profil, melainkan membangun kompetensi dan karakter tersebut secara konsisten dan melihat perkembangannya melalui penilaian projek.
Apakah projek penguatan profil pelajar Pancasila diampu oleh guru yang sama dengan guru mata pelajaran?
Projek penguatan profil pelajar Pancasila diajarkan secara kolaboratif (team teaching) oleh guru mata pelajaran dan guru kelas. Karena projek ini memiliki target utama pengembangan profil Pelajar Pancasila, maka semua guru, baik guru mata pelajaran maupun guru kelas perlu terlibat dalam perencanaan, pengajaran, dan asesmen. Di satuan PAUD, guru yang mengampu projek penguatan profil pelajar Pancasila sama dengan guru kelas.
Sejumlah 20-30 persen jam pelajaran dari setiap maple dialokasikan untuk projek penguatan profil pelajar Pancasila. Apakah projek tersebut akan diimplementasikan per mapel atau terintegrasi antar mapel?
Target utama projek ini adalah penguatan profil pelajar Pancasila sebagai tujuan jangka panjang pembelajaran. Oleh karena itu, tujuan projek ini tidak berkaitan langsung dengan konten/capaian pembelajaran dari mapel yang sedang dipelajari.
Dalam implementasinya, guru kelas dan guru mapel berkolaborasi dan fokus pada pencapaian dimensi profil pelajar Pancasila dalam perencanaan dan fasilitasi kegiatan projek ini. Penentuan 20-30 persen alokasi waktu untuk projek tidak berlaku untuk satuan PAUD.
Dalam rangkaian kegiatannya, peserta didik akan menggali pemahaman dan mencari solusi mengenai isu-isu yang dikemas dalam tujuh tema berdasarkan tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals atau SGDs). di SD, SMP, SMA, SMK, dan sederajat serta empat tema di satuan PAUD.
Berbagai macam keterampilan dan pengetahuan akan dikembangkan untuk pendalaman isu, penyelesaian masalah, dan tidak dipisah-pisah dalam mata pelajaran.
Bagaimana bentuk pelaporan hasil projek?
Hasil projek penguatan profil pelajar Pancasila dilaporkan dalam rapor akhir tahun (semester 2) peserta didik. Format rapor tersebut berbeda dengan format hasil belajar intrakurikuler. Rapor hasil projek menggambarkan perkembangan sub elemen profil pelajar Pancasila yang dipilih dalam tema projek di tahun ajaran.
Pada satuan PAUD, pelaporan hasil projek tidak terpisah dengan rapor intrakurikuler. Perkembangan projek dan dimensi profil ditunjukkan dalam portofolio anak.
Apakah bentuk laporan hasil belajar projek profil pelajar Pancasila per mata pelajaran?
Projek penguatan profil pelajar Pancasila tidak terkait dengan mata pelajaran, sehingga bentuk laporannya tidak disusun per mata pelajaran.
Bagaimana jika peserta didik memilih tema projek penguatan profil pelajar Pancasila yang belum mereka pelajari dalam mata pelajaran (intrakurikuler)?
Tema-tema dalam projek penguatan profil pelajar Pancasila mengajarkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang kontekstual dan umum. Peserta didik berkesempatan untuk mengeksplorasi pengetahuan dan keterampilan tersebut meskipun mereka belum mempelajarinya dalam intrakurikuler. Bahkan, projek yang mereka lakukan dapat menjadi pengetahuan awal yang mendorong mereka lebih siap untuk mempelajarinya lebih jauh dalam intrakurikuler.
Apakah projek penguatan profil pelajar Pancasila hanya menggunakan pembelajaran berbasis projek?
Projek penguatan profil pelajar Pancasila tidak berarti pendekatan berbasis projek saja. Satuan pendidikan dapat menggunakan pendekatan lain seperti inkuiri, berbasis masalah, dan pendekatan lain yang sesuai digunakan untuk mengembangkan karakter dan kompetensi yang dituju di profil pelajar Pancasila.
Apakah satuan pendidikan yang menggunakan Kurikulum 2013 bisa melakukan projek penguatan profil pelajar Pancasila?
Satuan pendidikan yang menggunakan Kurikulum 2013 bisa melakukan projek penguatan profil pelajar Pancasila bila satuan pendidikan dapat menyesuaikan pengelolaan waktu dan kolaborasi antar guru.
Lanjut ke Bagian 4