Banyak diantara kita selalu ingin sempurna. Kesempurnaan itu pun banyak yang dikehendaki sebagai pengakuan. Muslimah harus waspada atas sikap itu. Sikap berlebihan yang berujung pada kesombongan. Hendaknya kita sebagai muslimah harus senantiasa menanamkan keikhlasan. Berpasrah diri hanya kepada-Nya. Wahai muslimah, sadarilah satu hal bahwa Allah menciptakan setiap hamba agar selalu mengingatnya, dan dia menganugerahkan rezeki kepada setiap makhluk ciptaan-Nya, agar mereka bersyukur kepada-Nya. Namun, mereka justru ramai yang menyembah dan bersyukur kepada selain Dia.
Ingkar merupakan sikap yang wajib dijauhi. Muslimah harus sangat berhati-hati. Oleh karena, hal itu sangat menjerumuskan. Kebisaan buruk untuk mengingkari, membangkang, dan meremehkan sesuatu kenikmatan adalah penyakit yang umum menimpa jiwa manusia. Karena itu, Anda tidak perlu heran dan resah apabila mendapat mereka yang mengingkari kebaikan yang pernah Anda berikan, mencampakkan budi baik yang telah Anda tunjukkan. Lupakan saja bakti yang telah Anda persembahkan. Bahkan tidak usah resah apabila mereka sampai memusuhi Anda dengan sangat keji dan membenci Anda sampai mendarah daging, sebab semua itu mereka lakukan ada justru karena Anda telah berbuat baik kepada mereka.
"Dan, mereka tidak mencela (Allah dan Rasul-Nya) kecuali karena Allah dan Rasul-Nya telah melimpahan karunia-Nya kepada mereka" (QS. At-Taubah : 74)
Dalam sebuah kisah diceritakan tentang seorang ayah yang telah memelihara anaknya dengan baik. Ia memberinya makan, pakaian dan dan minum, mendidiknya hingga menjai seorang yang pandai, rela tidak tidur demi anaknya, rela untuk tidak makan asalkan anaknya kenyang, dan bahkan mau bersusah payah agar anaknya bahagia. Namun apakah imbalan seorang anak kepada ayahnya yang telah banyak berkorban untuknya? Ketika sudah kuat tulang-tulangnya, anak itu bagaikan anjing galak yang selalu menggonggong kepada orang tuanya. Ia tidak hanya berani menghina, tetapi juga melecehkan, acuh tak acuh, congkak dan bersifat durhaka terhadap orang tuanya. Dan semua itu, dia tunjukkan melalui perkatan dan tindakan.
Oleh karena itu, sesiapa saja yang kebaikannya diabaikan dan dilecehkan oleh orang-orang yang menyalahi fitrahnya, sudah seharusnya menghadapi semua itu dengan pikiran yang dingin. Dan, ketenangannya seperti itu akan mendatangkan balasan pahala dari Dzat Yang Perbendaharaan-Nya yang tidak akan pernah habis dan selalu sirna.
Ajakan ini bukan pula untuk menyuruh Anda meninggalkan kebaikan yang telah Anda lakukan selama ini, atau agar Anda sama sekali tidak berbuat baik kepada orang lain. Ajakan ini hanya ingin, agar Anda tidak goyah, dan terpengaruh sedikitpun oleh kekejian dan pengingkaran mereka atas semua kebaikan yang telah Anda perbuat. Dan janganlah Anda bersedih dengan apa saja yang mereka perlakukan.
Berbuatlah kebaikan hanya demi Allah semata, maka Anda akan menguasai keadaan, tidak akan pernah terusik oleh kebencian mereka, tidak pernah merasa terancam oleh perlakukan keji mereka. Anda harus bersyukur kepada Allah karena dapat berbuat baik ketika orang –orang disekitar Anda berbuat jahat. Dan, ketahuilah bahwa tangan yang selalu memberi itu lebih baik dari tangan yang sering menerima.
"Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan ALLAH. Kami tidak mengharapkan balasan daripada kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih" (QS. Al-Insan : 9)
Masih ramai orang berakal yang sering hilang kendali dan menjadi kacau pikirannya saat menghadapi kritikan atau cercaan pedas daripada orang-orang sekitarnya. Terkesan, mereka seolah-olah belum pernah mendengar wahyu Allah yang menjelaskan dengan jelas tentang perilaku golongan manusia yang selalu mengingkari Allah. Dalam wahyu itu dikatakan :
"Tetapi setelah kami menghilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah ia tidak pernah berdo’a kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan" (QS. Yunus : 12)
Anda tidak perlu terkejut manakala menghadiahkan sebatang pena kepada orang bebal, lalu ia menggunakan pena tersebut untuk menulis cemoohan kepada Anda. Dan Anda tidak usah terkejut, apabila orang yang Anda beri tongkat untuk menggiring domba gembalanya justru akan memukul kepada Anda dengan tongkat hadiah darimu. Itu semua adalah watak dasar manusia yang selalu mengingkari dan tidak pernah bersyukur kepada Penciptanya sendiri Yang Maha Agung dan Mulia. Begitulah, kepada Tuhannya saja mereka berani membangkang dan mengingatkan, apalagi kepada sesama dan juga Anda.
Artikel Terkait